MALANG CONVENTION EXHIBITION
Kota Malang yang disebut sebagai kota kedua terbesar di Jawa Timur belum memiliki fasilitas sarana dan prasarana khusus untuk mewadahi kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibition). Event yang tidak terorganisir dengan baik yang mengakibatkan dampak negatif ke lingkungan sekitar. Dalam hal ini MICE yang merupakan wajah baru dalam dunia pariwisata yang diharapkan dapat menunjang sektor ekonomi Kota Malang. Metode perancangan yang digunakan yaitu pendekatan arsitektur postmodern historicism dengan tiga cara pengumpulan data yakni primer (survei pada tapak dan survei terhadap fungsi sejenis), Literatur terhadap jurnal, dan sekunder yang berasal dari web instansi resmi dari pemerintah Kota Malang. Sehingga perlunya Malang Convention Exhibition sebagai wadah kegiatan MICE yang berskala Nasional untuk meningkatkan sektor ekonomi Kota Malang dengan penerapan Postmodern Historicism pada pengaplikasian bentuk yang diharapkan menjadi landmark kawasan yang dipakai.